Rss

Senin, 23 Juli 2012

desakan cinta


Ditengah gerimis yang turun seharian ini tak menyurutkan langkah mereka untuk datang berkunjung keklinik cinta , hanya dengan selembar daun pisang yang dipergunakan sebagai payung dan sendal jepit belepotan tanah merah serta celana panjang levis belel yang sengaja dilipat sebetis tak urung basah terkena cipratan air hujan namun tak mengurungkan niat pemuda ini datang ke Klinik.

Dengan senyuman yang menawannya pemuda ini ,kemudian duduk dikursi tamu yang berjejer diruangan tengah yang biasa dijadikan ruangan tamu, kebetulan kali ini klinik memang sedang ramai oleh pengunjung dengan berbagai macam keluhan dan masalah apalagi kalau bukan karena cinta?, entahlah kadang juga saya tak habis pikir mengapa mereka membutuhkan orang lain hanya untuk curhat atau berkonsultasi dikarenakan cinta? , padahal cinta tak harus dicari bisa datang dan pergi begitu saja suatu hal yang wajar,cinta tak usah dicari atau malah dicampakkan sebenarnya cinta bisa kita rasakan dan bisa kita nikmati…. Namun bila kembali tidak semua manusia bisa menerima Cinta apa adanya, terpaksa atau dipaksa bisa membuat cinta menjadi berubah makna dan arti, namun apa boleh buat plang nama klinik cinta sudah bediri konseksuensinya siap atau tidak siap harus mau menerima mereka yang berkeluh kesah dengan cinta.

Termasuk dengan pemuda yang satu ini , sudah tahu siapa pemuda yang di maksud , siapa yang nggak Kenal Rey sang penyair jalanan , tapi mau ngapain ditengah hujan rey bela-belain datang ke klinik apalagi dengan keluh kesahnya soal cinta? Diputusin sang kekasih , oh..ternyata diputusin kekasih sih bukan soal yang besar , jadi apa dong Rey? Pengen tahu ….

Wah ternyata apa yang disampaikan Rey kali ini masih ada sangkut pautnya dengan hingar bingarnya seputar pemilihan ketua Takar atau ketua Taruna Karya Rangkat , maklum ajang pemilihan Takar ini sudah memasuki tahap pemilihan bakal calon, Nah rey ini juga berminat untuk maju sebagai kandidat ketuanya.

Lho kok mau Rey jadi ketua Takar ? dengan wajah berapi-api Rey mengatakan dengan bahasa yang diplomatis rey berkata “ sebenarnya saya tidak ambisi untuk menjadi ketua Takar, tapi begitu banyak desakan dari warga mau tidak mau saya siap untuk dicalonkan “ ( busyet deh Rey ..jawabannya bagus banget kayak Nurdin Halid aja?), “ lha bukannya lebih enak menjadi penyair jalanan, bisa bebas mengeluarkan uneg-uneg ,berinspirasi , berimajinasi serta berekpresi tanpa ada batasan harus ini dan itu “ kataku.

Lagi-lagi Rey menjawab” saya tak kuasa menahan dan permintaan masyarakat dan pendukung saya, saya tak ingin mengecewakan mereka”, ‘ makanya saya datang ke klinik cinta untuk minta pendapat dan saran tentang pencalonan saya menjadi ketua Takar “ lanjut Rey.

Aku terdiam seraya mengepulkan asap rokok jarum coklat mencari kata-kata yang tepat untuk disampaikan kepada Rey, Rey hanya bisa menunggu dan berpikir kira-kira apa yang akan dikatakan padanya.

“ Rey ..saya hanya punya satu kalimat untuk dipahami biarkan cinta mereka datang dengan sendiri nya, jangan pernah mencoba untuk menolaknya,ketika cinta itu ditolak maka semakin besar pula desakan cinta yang datang,  belajarlah menerimanya untuk itu….. lanjutkan”

Kalimat itulah yang dikatakan kepada Rey dan begitu pula kepada calon-calon lainnya yang sudah datang terlebih dahulu sebelum Rey tiba siang ini.

0 komentar:

Posting Komentar